Kamis, 27 Mei 2010

MENINGKATKAN AKHLAQUL KARIMAH MEMBENTUK GENERASI PENERUS BANGSA YANG AMANAH

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. أَمَّابَعْدُ؛ فَإِنْ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.
Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah ...
Segala puji bagi Allah, Rabb dan sesembahan sekalian alam, yang telah mencurahkan kenikmatan dan karuniaNya yang tak terhingga dan tak pernah putus sepanjang zaman kepada makhluk-Nya. Baik yang berupa kesehatan, kesempatan sehingga pada kali ini kita dapat menunaikan kewajiban shalat Jum’at.

Semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada pemimpin dan uswah kita Nabi Muhammad , yang melalui perjuangannyalah, cahaya Islam ini sampai kepada kita, sehingga kita terbebas dari kejahiliyahan, dan kehinaan. Dan semoga shalawat serta salam juga tercurahkan kepada keluarganya, para sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Pada kesempatan kali ini tak lupa saya wasiatkan kepada diri saya pribadi dan kepada jama’ah semuanya, agar kita selalu meningkatkan kwalitas iman dan taqwa kita, karena iman dan taqwa adalah sebaik-baik bekal untuk menuju kehidupan di akhirat kelak.
Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah ...
Dewasa ini tentu kita sangat ngeri jika mendengar, melihat dan menyaksikan adanya peristiwa-peristiwa yang menunjukkan adanya indikator penurunan nilai dan mutu akhlaq generasi muslim, generasi penerus bangsa. Manusia seakan telah lupa darimana mereka berasal, untuk apa mereka ada dan kemana mereka berpulang. Terlalu banyak rambu-rambu, norma, hokum dan aturan yang tercampakkan tanpa pernah diindahkan sedikitpun kecuali hanya segelintir orang yang masih berilmu dan peduli. Penurunan moral dan akhlaq generasi kita telah begitu jauhnya, sehingga apa yang sunnah dianggap bidah, apa yang bidah dianggap sunnah. Tontonan kerap kali jadi tuntunan, sebaliknya tuntunan hanya sekedar tontonan.
Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah ...
Dalam rangka meningkatkan akhlaq karimah, membentuk pribadi-pribadi yang amanah, maka setidaknya kita harus memperhatikan hal-hal berikut ini, yaitu:
1. Akhlaq manusia terhadap Alloh, Robb sang Pencipta
Alloh menciptakan manusia dengan tujuan yang jelas sebagaimana Dia berfirman dalam QS Adz Dzariyat (51): 56,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ ﴿٥٦﴾
      
56. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Oleh karena itu hendaklah manusia memenuhi etika dan akhlaq yang benar terhadap Alloh al Kholiq, beribadah dan mengabdi hanya kepadaNya, tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun, tidak mencelaNya dan taat patuh terhadap segala perintah dan laranganNya.
Syirik sebagai penghapus segala amal kebaikan haruslah dijauhi, sebagaimana Alloh berfirman dalam QS Az Zumar (39): 65,
              
65. dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu Termasuk orang-orang yang merugi.

Demikian juga dalam firmanNya, QS An Nisa (4): 48 dan 116,
•                     
48. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.

•                  •   
116. Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
2. Akhlaq manusia terhadap Nabi dan RosulNya Muhammad
Akhlaq manusia kepada Rosululloh meliputi 4 konsekwensi kita terhadap syahadat Rosul, yaitu:
a. Membenarkan segala kabar berita yang beliau sampaikan. Rosulullah bukanlah pembohong, beliau adalah al amiin, orang yang terjaga segala ucapan dan tingkah lakunya. Tiada sepatah katapun yang terucap dari lisan beliau yang mulia kecuali wahyu yang diwahyukan Alloh kepadanya. Alloh berfirman dalam QS An Najm (53): 2-4,
 •               
2. kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru.
3. dan Tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.
4. ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
Maka wajib bagi kita untuk mengimani dan membenarkan ucapannya, baik itu berita terkini, berita ghaib kisah masa lalu maupun berita ghaib tetntang kejadian yang akan dating/hari kiamat. Tidak pantas bagi kita untuk membantah ucapannya, berlaku lancing kepadanya. Bahkan Alloh telah mengigatkan dalam firmannya QS AL Hujurot (49): 1-2,
          •   •             •              
1. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya[1407] dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
2. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu[1408], sedangkan kamu tidak menyadari.

[1407] Maksudnya orang-orang mukmin tidak boleh menetapkan sesuatu hukum, sebelum ada ketetapan dari Allah dan RasulNya.
[1408] Meninggikan suara lebih dari suara Nabi atau bicara keras terhadap Nabi adalah suatu perbuatan yang menyakiti Nabi. karena itu terlarang melakukannya dan menyebabkan hapusnya amal perbuatan.


b. Mentaati Nabi Muhammad dalam setiap perkara yang beliau perintahkan, dimana Alloh memerintahkan kita untuk mentaati beliau, sebagaimana firmanNya QS An Nisa (4): 80,
•             
80. Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, Sesungguhnya ia telah mentaati Allah. dan Barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), Maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka[321].

[321] Rasul tidak bertanggung jawab terhadap perbuatan-perbuatan mereka dan tidak menjamin agar mereka tidak berbuat kesalahan.
Alloh juga berfirman dalam QS Ali Imron (3): 31,
     •          
31. Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Bahkan mutlaknya seseorang masuk surge tergantung pada mutlaknya ketaatan kepada Rosululloh , sebagaimana sabdanya:
كل أمتي يدخلون الجنة إلا من أبى، قالوا : ومن يأبى يارسول الله؟ قال: من أطاعني دخل الجنة ومن عصاني فقد أبى
“Setiap umatku akan masuk surga, kecuali yang enggan.” Mereka bertanya: “Siapa yang enggan wahai Rasulullah?” Beliau berkata: “Siapa yang taat kepadaku, akan masuk surga, dan siapa yang tidak taat kepadaku sungguh dia telah enggan.” (HR. Bukhari 7280)
Orang yang berakhlaq mulia adalah orang yang cinta kepada Rosul Muhammad , dengan mentaati beliau dan mencukupkan diri dengan sunnah beliau tanpa mengadakan perbuatan-perbuatan bidah yang sesat.

c. Menjauhi apa yang beliau larang, dari segala macam dosa, kemaksiatan dan kemungkaran. Alloh berfirman dalam QS Al Hasyr (59): 7,
         •   •    
7. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya.


d. Tidak beribadah kepada Alloh kecuali sesuai dengan apa yang Alloh syariatkan melalui nabi-Nya . Rosululloh bersabda:
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
“Barang siapa yang mengada-adakan dalam urusan (agama) kami ini, yang bukan darinya maka dia tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim) dan di dalam riwayat yang lain beliau bersabda:
مَنْ عَمِلَ عَمَلا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرِنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barang siapa yang mengerjakan suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, maka amalannya tertolak.” (HR. Muslim)
3. Akhlaq manusia terhadap para sahabat Rosul
Kita harus menghormati para sahabat beliau, karena keutamaanny yang luar biasa. Bahkan semua sahabat ahli Badar dosanya telah terampuni. Para sahabat adalah mereka yang Alloh muliakan dalam firmanNya QS At Taubah (9): 100,
 •     •         •           
100. orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.

Rosul bersabda dalam salah satu haditsnya:
لا تسبوا أصحابي. لا تسبوا أصحابي. فوالذي نفسي بيده! لو أن أحدكم أنفق مثل أحد ذهبا، ما أدرك مد أحدهم، ولا نصيفه
Dari Abu Sa’id Al Khudriy Radhiyallahu’anhu beliau berkata: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam telah bersabda: ‘Janganlah kalian mencela para sahabatku. Seandainya salah seorang dari kalian berinfaq emas seperti gunung uhud tidak akan menyamai satu mud (infaq) salah seorang dari mereka dan tidak pula setengahnya. (HR Bukhory, Muslim dan lainnya)
4. Akhlaq manusia terhadap sesama manusia
Hendaklah manusia saling toleransi, terhadap sesama muslim hendaklah saling bersaudara, kepada non muslim hendaklah memperlakukannya sebagaimana contoh yang telah diberikan kepada uswah hasanah kita Nabiyulloh Muhammad .
Alloh berfirman dalam QS Al Hujurot (49): 10,
       •    
10. orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.


5. Akhlaq manusia terhadap makhluk Alloh yang lain
Hendaklah manusia menebarkan kasih saying dan kedamaian kepada makhluq Alloh yang lain. Kepada binatang dan tumbuhan harus memperlakukan dan memanfaatkan dengan baik sesuai hak-hak dan kemaslahatannya, tidak dibenarkan berbuat dzolim dan aniaya.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ؛
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَقُوا اللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah ...

Kembali pada khutbah yang kedua ini, saya mengajak diri saya dan jama’ah untuk senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah dengan sesungguhnya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad, kepada para sahabatnya, keluarganya dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Kemudian dari khutbah yang pertama tadi dapat kita tarik kesimpulan sebagai berikut:
o Dalam trangka meningkatkan akhlaqul karimah menuju generasi penerus bangsa yang amanah hendaklah manusia berakhlaq mulia kepada Alloh, rosul, sesama manusia dan makhluk Alloh yang lain sesuai dengan haknya masing-masing tanpa ada kedzoliman dan ketimpangan sedikitpun.

Selanjutnya, marilah pada kesempatan kali ini kita berdo’a kepada Allah, memohon ampunan atas segala dosa yang pernah kita lakukan dan kita memohon agar kita dijauhkan dari segala perbuatan maksiat, penghancur luhurnya akhlaq. Kemudian pula kita memohon kepada Allah agar kita dihindarkan dari kehinaan dan diangkat derajat kita di dunia dan di Akhirat. Amiin ya Rabbal 'Alamin.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ.
رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ.
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
اَللَّهُمَ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَصْلِحْ وُلاَةَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ وَوَفِّقْهُمْ لِلْعَمَلِ بِمَا فِيْهِ صَلاَحُ اْلإِسْلاَمِ وَالْمُسْلِمِيْنَ.
اَللَّهُمَ لاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا مَنْ لاَ يَخَافُكَ فِيْنَا وَلاَ يَرْحَمُنَا.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

1 komentar:

  1. Ternyata font alqurannya blm terbaca blog ini. semoga ga go blok

    BalasHapus